简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Kasus penipuan investasi berkedok robot trading DNA Pro hingga kini masih terus diburu oleh polisi. Dua tersangka penipuan ini masih terus diburu polisi, satu tersangka yang berhasil ditangkap adalah Daniel Abe yang kemarin sempat dinyatakan melarikan diri ke luar negeri.
Kasus penipuan investasi berkedok robot trading DNA Pro hingga kini masih terus diburu oleh polisi. Dua tersangka penipuan ini masih terus diburu polisi, satu tersangka yang berhasil ditangkap adalah Daniel Abe yang kemarin sempat dinyatakan melarikan diri ke luar negeri. Berdasarkan informasi yang WikiFX terima dari Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Gatot Repli Handoko, hingga kini polisi belum mengetahui keberadaan dua tersangka lainnya yaitu Daniel Zii dan Ferawaty. Zaenul Arifin yang merupakan kuasa hukum dari korban DNA Pro mengatakan bahwa ia mengharapkan dengan ditangkapnya Daniel Abe bisa memberikan petunjuk mengenai tersangka lain kasus ini yang masih buron.
“Kami mengapresiasi Polri telah bekerja cepat menangkap Tersangka DPO Daniel Abe. Semoga dari Abe ini dapat ditemukan petunjuk untuk menangkap para tersangka lainnya dan dapat menghasilkan tersangka baru yang belum terungkap,” kata Zaenul Arifin. Gatot juga menambahkan, bahwa Daniel Abe ditangkap polisi pada 23 April 2022 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Daniel Abe ditangkap setelah kembali dari Turki menggunakan pesawat KLM yang sempat transit di Singapura.
Dalam perkara ini, penyidik telah menetapkan 12 orang tersangka. Dari jumlah itu, delapan orang diantaranya telah ditahan yaitu Daniel Abe, Rudy Kusuma, Roby Setiadi, Russel, Yoshua Try Sutrisno dan Franky yang ditangkap terlebih dahulu dan Jerry Gunandar serta Stefanus Richard alias Stefen Richard yang sempat buron. Selain Daniel Zii dan Ferawaty, polisi juga masih mencari dua tersangka lainnya berinisial AS dan DV. Keduanya diyakini masih berada di Indonesia sehingga Polri belum meminta Interpol untuk menerbitkan Red Notice.
Berdasarkan data dan survei yang diperoleh WikiFX, Penipuan berkedok robot trading ini adalah karena kurangnya edukasi yang diterima masyarakat soal robot trading yang benar, bagaimana cara kerja robot trading yang benar dan adanya risiko menggunakan robot trading ini. Para korban yang berhasil ditipu semuanya terkecoh oleh iming-iming profit stabil dan bualan lainnya, para korban tersebut lupa atau memang kurang teredukasi mengenai risiko tinggi yang ada dalam dunia investasi. Tidak ada yang namanya zero risk dalam dunia investasi. Oleh karena itu, WikiFX menyediakan sarana edukasi tentang dunia forex pada laman website maupun aplikasinya agar para pemula atau praktisi di dunia investasi dapat terhindar dari risiko-risiko berbahaya seperti ini. Dapatkan informasi review broker maupun berita-berita forex lainnya hanya di website maupun aplikasi WikiFX!
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Penipuan berbasis teknologi AI (Deepfake) generasi berikutnya di 2025 semakin MENGERIKAN ! Pelaku melakukan modus kloning platform broker forex Exante, kemudian membuka rekening bank di JPMorgan untuk menipu para korbannya.
Beberapa kontes yang diadakan oleh WikiFX untuk pengguna di Indonesia pada pembuka tahun 2025 telah berhasil dilaksanakan dengan sukses. Selamat kepada para pemenang ! silakan menghubungi personil WikiFX yang bertugas pada kontes terkait bagi nama pemenang yang daftarnya tersedia dalam artikel ini.
TP ICAP Global Markets Americas telah setuju untuk membayar denda sebesar $80.000 sebagai bagian dari penyelesaian dengan Otoritas Pengatur Industri Keuangan (FINRA) terkait dengan berbagai pelanggaran termasuk kegagalan mendeteksi tanda-tanda bahaya perdagangan manipulatif, potensi aktivitas spoofing dan layering.
Perusahaan proprietary trading TFT (The Funded Trader) memproses pembayaran melalui Rise, membuat informasi transaksi tersedia untuk publik di blockchain. Menurut statistik perusahaan, biasanya hanya 1-2% klien yang mencapai tahap pembayaran dalam perdagangan prop. Dengan mempertimbangkan hal di atas, dapat diasumsikan bahwa TFT dapat memperoleh penghasilan sedikitnya satu juta dolar pada bulan Maret.