简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Sanksi tersebut terkait dengan aktivitas salah satu pengguna yang membayar hingga $167 juta dalam margin call selama empat tahun.
Commodity Futures Trading Commission (CFTC) telah mengajukan dan menyelesaikan tuntutan terhadap broker CHS Hedging LLC atas penyimpangan dalam ketentuan Anti-Money Laundering (AML), manajemen risiko, dan pengawasan. Pelanggaran ini terutama disebabkan oleh kegagalan CHS Hedging untuk menerapkan program AML yang memadai, khususnya yang diterapkan pada akun trading berjangka dan opsi yang dikendalikan oleh salah satu pelanggannya. Selain itu, CHS Hedging gagal menerapkan batasan berbasis risiko terkait perdagangan oleh pelanggan tersebut. Perintah tersebut mewajibkan CHS Hedging untuk membayar denda uang perdata sebesar $6,5 juta dan untuk melakukan tindakan perbaikan tertentu terkait dengan pelanggaran tersebut.
“Undang-Undang Pertukaran Komoditas dan peraturan yang menyertainya mengharuskan FCM untuk memiliki dan benar-benar menerapkan kebijakan dan prosedur AML dan manajemen risiko yang memadai,” kata Penjabat Direktur Penegakan Gretchen Lowe. “Ini adalah komponen penting untuk memastikan pelanggan terlindung dari penipuan, dan CFTC tidak akan ragu untuk mengambil tindakan dan memerlukan sanksi dan remediasi yang signifikan.”
Latar Belakang Kasus Broker CHS
Temuan bahwa dari Januari 2017 hingga Desember 2020, salah satu pelanggan CHS Hedging (Trader A) memiliki dan mengendalikan perusahaan peternakan dan bisnis terkait lainnya, dan terlibat dalam perdagangan spekulatif yang menyebabkan kerugian jutaan dolar di rekening perusahaan peternakan di CHS. Hedging. Trader A dan perusahaan peternakan melakukan pembayaran margin bersih lebih dari $147 juta kepada CHS Hedging selama empat tahun tersebut. Menurut perintah tersebut, CHS Hedging menerima pembayaran margin dari Trader A tanpa menyelidiki secara memadai sumber dana Trader A atau melaporkan transaksi Trader A dalam Laporan Aktivitas Mencurigakan ke Departemen Keuangan.
Temuan bahwa kerugian trading Trader A difasilitasi oleh kegagalan CHS Hedging untuk memaksakan dan menegakkan trading limit yang sesuai di akunnya. Trading limit Lindung Nilai CHS yang dikenakan pada akun Trader A ternyata tidak sesuai dengan sumber daya keuangan dan kebutuhan lindung nilai Trader A. Karena Trader A sering melampaui batas tradingnya. CHS Hedging, kadang-kadang, menaikkan batas tersebut, yang memungkinkan Trader A melanjutkan trading spekulatifnya dan mempertahankan lebih banyak kerugian.
Selain itu, pesanan tersebut menemukan bahwa CHS Hedging gagal memelihara catatan tertentu yang diperlukan untuk komunikasi pra-perdagangan dan gagal menghasilkan catatan tertentu yang diperlukan dengan segera atau dalam bentuk yang diminta oleh staf CFTC. Staf Divisi Penegakan yang bertanggung jawab atas masalah ini adalah Ashley J. Burden, Joseph Patrick, Ben Sedrish, Allison V. Passman, Scott R. Williamson, dan Robert Howell. Selain itu, CHS Hedging diduga gagal memelihara catatan wajib tertentu untuk komunikasi pra-perdagangan dan gagal membuat catatan wajib tertentu dengan segera atau dalam bentuk yang diminta oleh staf CFTC.
WikiFX adalah aplikasi yang menyediakan informasi broker lengkap baik lokal maupun mancanegara. Saat ini WikiFX memiliki data lebih dari 40.000 broker yang ada di seluruh dunia. WikiFX juga bekerja sama dengan 30 regulator forex yang ada di seluruh dunia dalam penyediaan datanya dan tersedia dalam 12 bahasa. Hal ini WikiFX lakukan agar para trader maupun calon investor yang telah terjun maupun yang akan terjun ke dunia forex dapat terbantu dengan beragam informasi yang WikiFX sediakan. Selain menyediakan informasi lengkap dari suatu broker, WikiFX juga menyediakan berita forex dan investasi, edukasi forex, VPS, kalender ekonomi hingga Expert Advisor dan nikmati juga fitur terbaru yaitu Demo Trading yang dapat mendukung segala aktivitas Anda di dunia forex!
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Di balik layar industri forex global, ada pemain besar yang sering tidak disadari oleh trader ritel biasa: market maker. Tahun 2025 memperlihatkan peningkatan canggihnya strategi para Pembuat Pasar dalam mengatur likuiditas dan pergerakan harga. Tapi, apa sebenarnya peran mereka? Bagaimana cara mereka memengaruhi pasar? Dan yang paling penting, apa strategi yang digunakan agar tetap untung dalam kondisi pasar volatil?
Be Prime Broker belakangan ramai diperbincangkan di kalangan trader Indonesia di 2025 karena sejumlah kasus penipuan. Mulai dari kemenangan kontes tidak dibayar, penutupan akun hingga penolakan withdrawal, ada lima testimoni dari WNI yang menguak modus curang broker forex scam ini.
Dunia trading forex internasional kembali diguncang dengan kabar mengejutkan: AETOS Capital Group, salah satu broker forex yang cukup dikenal di Asia-Pasifik dan Eropa, resmi menghentikan operasionalnya di Inggris sejak Juni 2025. Keputusan ini tidak hanya menjadi perhatian pelaku pasar, tapi juga memicu kekhawatiran luas setelah terungkap bahwa perusahaan tersebut telah menerima 71 keluhan pengguna dari berbagai belahan dunia.
Dalam dunia trading online 2025 yang dinamis dan penuh peluang, kemampuan membaca candle pembalikan trend menjadi salah satu kunci utama untuk meraih profit secara konsisten. Banyak trader profesional mengandalkan pola candlestick sebagai sinyal utama untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar. Terutama saat terjadi potensi perubahan arah harga, keberadaan pola candle pembalikan arah bisa menjadi indikator krusial dalam menyusun strategi trading yang efektif.