简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Auto-trading adalah perdagangan algoritmik atau perdagangan otomatis, dimana perdagangan tersebut mengacu pada penggunaan program komputer dan algoritma untuk mengeksekusi strategi perdagangan di pasar keuangan dan forex. Memasuki tahun 2024, auto-trading semakin diminati, apa saja broker dan trading platform yang bisa digunakan untuk auto-trading?
Auto-trading adalah perdagangan algoritmik atau perdagangan otomatis, dimana perdagangan tersebut mengacu pada penggunaan program komputer dan algoritma untuk mengeksekusi strategi perdagangan di pasar keuangan dan forex.
Dibandingkan hanya mengandalkan intervensi manual, trader dapat menerapkan sistem otomatis yang dapat menganalisis data pasar, menghasilkan sinyal perdagangan, dan mengeksekusi perdagangan tanpa keterlibatan manusia secara langsung.
Bagi para trader atau investor yang ingin memahami secara menyeluruh aspek teknis auto trading, sangat penting untuk mengembangkan pengetahuan algoritma yang kuat, dan terus memantau dengan melakukan trial dan error untuk mengoptimalkan strategi auto-trading mereka.
Walaupun auto-trading menawarkan berbagai keuntungan, auto-trading juga memiliki risiko, dan trader dan investor harus sangat berhati-hati terhadap potensi kesalahan sistem dan kondisi pasar yang dapat memengaruhi kinerja algoritmik.
Jika ada yang bertanya, apakah auto-trading dengan Expert Advisor (EA) itu sama? Maka jawabannya adalah serupa tapi tidak sama.
Karena, Expert Advisor (EA) adalah jenis sistem trading otomatis khusus yang dirancang untuk digunakan pada platform MetaTrader, yang banyak digunakan untuk trading forex.
Sedangkan, auto-trading adalah konsep yang lebih luas yang mencakup segala bentuk trading otomatis yang dapat digunakan pada beberapa program auto-trading lain diluar platform MetaTrader. Seperti, cTrader, NinjaTrader, TradeStation dan program auto trading lainnya.
Auto-trading dan penggunaan Expert Advisor (EA) adalah konsep yang terkait erat dalam konteks trading otomatis pada pasar forex dan keuangan.
Untuk memilih broker untuk menunjang auto-trading, WikiFX selalu menyarankan untuk menggunakan broker yang memiliki reputasi baik teregulasi, platform trading yang jelas, biaya trading dan lingkungan trading secara keseluruhan.
Di bawah ini adalah beberapa contoh broker, baik dalam maupun luar negeri yang dapat menunjang strategi auto-trading Anda:
1. IG
Broker yang kini menduduki peringkat 1 broker global populer versi WikiFX ini menawarkan sejumlah platform yang dapat digunakan untuk auto-trading seperti IG Platform, ProRealTime, MT4, MT5 dan L2 Dealer.
2. Finex
Broker lokal Indonesia ini, menawarkan platform trading yang mendukung auto-trading seperti MT4, MT5 dan Finex Trading. Selain itu, broker ini juga menjadi salah satu broker lokal yang menyediakan lot mikro.
3. FOREX.com
Selain sebagai salah satu broker global yang teregulasi, reputasi dari broker ini juga sudah diakui di kalangan trader global. Menawarkan sejumlah trading platform seperti Desktop platform, MT4, MT5 dan NinjaTrader.
Informasi selengkapnya dari platform trading dari masing-masing broker dapat Anda peroleh dengan mengunjungi situs dari broker tersebut pada halaman broker yang tersedia di platform WikiFX baik aplikasi maupun website.
Di tahun 2024 ini, fitur auto-trading menjadi salah satu fitur yang kian digemari oleh para trader dan investor. Kemudahan untuk melakukan trading dengan algoritma yang tepat, terbukti dapat membantu para trader maupun investor untuk melakukan trading forex.
Selain MetaTrader, terdapat beberapa platform trading lain yang kini juga banyak dilirik karena menawarkan fitur auto-trading, seperti:
1. cTrader
Trading platform cTrader menawarkan trading algoritma dengan menggunakan cAlgo yang memungkinkan pengembangan strategi auto-trading yang Anda miliki. Platform ini juga dikenal dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fitur perdagangan tingkat lanjut. cTrader kini banyak ditawarkan oleh broker forex.
2. NinjaTrade
NinjaTrade merupakan platform yang dikenal karena backtesting alat optimalisasinya. Menggunakan Bahasa pemrograman C#, NinjaTrader populer di kalangan trader forex dan berjangka. NinjaTrade mendukung auto-trading dan menyediakan alat analisis tingkat lanjut.
3. TradeStation
Memiliki fitur EasyLanguage yang merupakan bahasa skrip berpemilik untuk pengembangan strategi. TradeStation dikenal dengan alat pembuatan grafiknya yang canggih dan kemampuan untuk mengotomatiskan strategi trading menggunakan EasyLanguage
Ketika memilih suatu platform trading yang Anda inginkan untuk auto-trading, pertimbangkanlah faktor-faktor seperti kemudahan penggunaan, kemampuan backtesting, dukungan bahasa pemrograman, dan kompatibilitas dengan broker Anda dan lakukan verifikasi apakah platform tersebut memenuhi persyaratan strategi trading Anda.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Pada laporan keuangan terkini, broker forex PLUS500UK LTD memperoleh sekitar 27.000 klien baru pada awal tahun 2025. Namun, melihat penurunan 16% dalam pertumbuhan pelanggan baru karena faktor pendapatan dan EBITDA yang menurun dari tahun ke tahun (YoY) di Q1 2025 berbanding Q1 2024.
PT. Inter Pan Pasifik Futures telah dikenal secara meluas sebagai platform trading di sektor forex online Indonesia. Namun hingga tahun 2025 masih diwarnai oleh beberapa pro dan kontra dari pengguna platform pialang fx Interpan group. Simak review selengkapnya dalam artikel ini.
Keluhan korban penipuan telah menembus lebih dari 150 orang ! Apa yang membuat kondisi platform broker trading online ACY Securities menjadi begitu mengerikan di 2025 ? Simak ulasan serta testimoni pengguna selengkapnya dalam artikel ini.
Interactive Brokers LLC telah setuju untuk membayar denda sebesar $400.000 (setara sekitar Rp 6,6 Miliar) sebagai bagian dari penyelesaian dengan Otoritas Pengatur Industri Keuangan (FINRA) atas dugaan pelanggaran aturan.