简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:1. CPI Lebih Rendah dari Ekspektasi: Penurunan Harga Energi Tekan InflasiData CPI AS bulan Mei turun di bawah ekspektasi pasar, baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunan ini terutama disebabkan ol
1. CPI Lebih Rendah dari Ekspektasi: Penurunan Harga Energi Tekan Inflasi
Data CPI AS bulan Mei turun di bawah ekspektasi pasar, baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunan ini terutama disebabkan oleh harga energi yang melandai. Harga barang konsumen seperti mobil dan pakaian juga menurun, meskipun beberapa kategori sensitif terhadap tarif seperti mainan dan peralatan rumah tangga justru mencatat kenaikan.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed meningkat drastis; probabilitas penurunan suku bunga pada September kini mencapai 75%. Akibatnya, harga obligasi AS naik, imbal hasil turun, dan indeks dolar melemah tajam. Harga emas pun menembus level teknikal penting, kembali menuju level US$ 3.400 per ons.
2. Dampak Tarif Belum Sepenuhnya Dirasakan Konsumen
Meskipun kebijakan tarif era Trump kembali diberlakukan, data menunjukkan konsumen belum merasakan dampaknya secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh tarif yang belum sepenuhnya berlaku atau masih diserap oleh pelaku usaha untuk menekan harga jual akhir.
Namun, jika tarif terus meningkat dan mulai mempengaruhi harga ritel, risiko inflasi kembali memanas. Ketahanan daya beli juga akan semakin tertekan. Survei terbaru menunjukkan 52% warga AS tidak mampu menutupi pengeluaran darurat sebesar US$ 2.000 dan 31% bahkan kesulitan menghadapi beban tak terduga sebesar US$ 500. Sebanyak 37% responden Bloomberg menyebut inflasi sebagai tantangan keuangan terbesar di 2025, menandakan permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai jangka panjang tetap tinggi.
3. Risiko Geopolitik Timur Tengah: Sentimen Aset Aman Dorong Emas
Presiden Trump mengumumkan penarikan pasukan dari sebagian wilayah Timur Tengah, memicu kekhawatiran pasar akan konflik militer dengan Iran. Negosiasi kesepakatan nuklir Iran stagnan menjelang tenggat waktu dua bulan. Jika gagal, ketegangan geopolitik bisa melonjak dan meningkatkan permintaan atas aset aman seperti emas.
4. Lelang Obligasi AS Stabil, Aliran Dana Beralih ke Emas
Di tengah pasokan obligasi global yang meningkat dan risiko pembiayaan ulang yang tinggi, lelang obligasi 10 tahun AS minggu ini mencatat hasil yang solid. Imbal hasil turun tajam pasca-lelang, memperkuat daya tarik emas di mata investor.
Kesimpulan:
Harga emas saat ini mendapat dukungan dari kombinasi positif: inflasi mereda, ekspektasi pemangkasan suku bunga meningkat, risiko geopolitik meninggi, lelang obligasi AS stabil, dan dolar melemah. Setelah menembus resistensi teknikal, emas berpotensi lanjut menguji rekor US$ 3.400. Jika ketegangan geopolitik memburuk atau inflasi naik kembali akibat tarif, tren bullish jangka menengah bisa dimulai.
[Harga Emas]
Setelah menembus resistensi US$ 3.363, tren bullish masih berlanjut, mencerminkan kekuatan beli yang tinggi. RSI mendekati 70 menandakan kondisi overbought, namun tren masih mengarah naik. Jika menembus US$ 3.400 secara meyakinkan, harga emas berpeluang menargetkan area yang lebih tinggi.
Strategi: Bias tetap beli mengikuti tren. Pertimbangkan beli di sekitar US$ 3.360 dengan stop loss di bawah US$ 3.335. Target jangka pendek di kisaran US$ 3.390–3.400.
Resistensi: US$ 3.400/ons
Support: US$ 3.300, US$ 3.363/ons
⚠️ Disclaimer: Semua analisis dan data di atas hanya bersifat informasi umum dan tidak mewakili posisi resmi platform. Segala risiko transaksi menjadi tanggung jawab masing-masing pengguna. Harap berinvestasi dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.