EUR/USD diperdagangkan di bawah 1.22, di 1.2176 tertekan oleh menguatnya dollar AS. Sentimen Ekonomi Jerman dari ZEW meleset dari yang diperkirakan di 79.7, namun GDP zona euro diupgrade dari – 0.3% menjadi – 0.6% pada angka final untuk kuartal pertama.
Pair AUDUSD pada sesi Asia hari Selasa (8/6/2021) bergerak kuat melanjutkan penguatan 2 sesi sebelumnya oleh kuatnya sentimen perdagangan aset risiko. Namun laju aussie sedang dibayangi oleh pergerakan lemah pasar komoditas unggulan mereka dan juga berita terkait dengan Cina.
Dolar AS anjlok pada hari Jumat merespon laporan ketenagakerjaan AS yang suram, dimana laporan Nonfarm Payrolls AS Mei menunjukkan bahwa negara itu hanya menambahkan 559.000 pekerjaan pada Mei, meleset dari ekspektasi. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja alami kontraksi dari 61,7% menjadi 61,6%.
Pair AUDUSD pada sesi Asia Asia (7/6/2021) bergerak kuat melanjutkan bullish kuat sesi sebelumnya di tengah pergerakan bursa saham global yang mixed. Aussie mendapat kekuatan dari pergerakan dolar AS yang masih terbatas setelah pekan lalu dikecewakan oleh data NFP AS bulan Mei.
EUR/USD mempercepat penurunannya setelah rilis tiga data ekonomi AS yang kuat. Survey dari ADP, atas pekerjaan dari sektor swasta bulan Mei, membukukan angka sebanyak 978.000, jauh mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 6750.000.
Pair AUDUSD pada sesi Asia Kamis (3/6/2021) bergerak konsolidasi setelah 3 sesi berturut cetak gain. Pair mendapat kekuatan dari pergerakan positif perdagangan aset risiko yang melemahkan dolar AS dan juga rilis data PDB yang melebihi ekspektasi.
GBP/USD diperdagangkan di atas 1.4150 disekitar 1.4158, dengan dollar AS gagal meneruskan kebangkitan ditengah kondisi pasar yang tipis karena liburan. Optimisme pembukaan kembali Inggris berlanjut mendukung Poundsterling, meskipun meningkatnya kasus Covid varian India.
Diperdagangkan disekitar 1.2214 dengan dollar AS berusaha bangkit ditengah sentimen pasar yang penuh dengan kehati-hatian. Keprihatinan akan inflasi menggantikan meredanya ketakutan akan pengetatan oleh the Fed.
Setelah rebound ke 1.42, dan juga diambungkan oleh angka penjualan ritel Inggris bulan April yang lebih baik daripada yang diperkirakan yang lompat ke 9.2%, GBP/USD berbalik turun ke 1.4151 akibat naiknya dollar AS setelah keluar angka PMI manufaktur dan jasa AS yang bagus dimana PMI jasa AS menyentuh 70.2 di bulan Mei mencetak rekor tertinggi dan mengatasi yang diperkirakan.
Setelah mengalami kenaikan ke 1.22, akibat melemahnya dollar AS dan membaiknya angka Covid – 19 di Eropa, EUR/USD berbalik turun ke 1.2181 oleh karena keluarnya data makro ekonomi AS yang bagus dari PMI manufaktur dan jasa AS dimana PMI jasa AS menyentuh 70.2 di bulan Mei mencetak rekor tertinggi dan mengatasi yang diperkirakan, membuat indeks dollar AS kembali naik sehingga menekan EUR/USD turun.
EUR/USD diperdagangkan disekitar level 1.2215, pulih dari penurunan yang disebabkan oleh keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed yang memberikan tanda-tanda yang sangat halus ke arah pengurangan pembelian obligasi.
EUR/USD bangkit dari kerendahannya dan diperdagangkan diatas 1.22 dengan dollar AS kehilangan pijakan naiknya.
GBP/USD tertarik turun dari ketinggian di atas 1.4200 ke 1.4164, setelah keluarnya data CPI Inggris yang mengatasi daripada yang diperkirakan dengan 1.5% YoY pada bulan April.
EUR/USD bangkit dari kerendahannya dan diperdagangkan diatas 1.22 dengan dollar AS kehilangan pijakan naiknya. Sentimen pasar tetap buruk menjelang dikeluarkannya risalah pertemuan FOMC the Fed.
GBP/USD memperpanjang keuntungannya, sempat menyentuh 1.42, level yang tertinggi sejak bulan Februari, sebelum akhirnya terkoreksi turun sedikit ke 1.4185.
EUR/USD memperpanjang keuntungannya dan mencapai 1.22, level tertinggi sejak bulan Februari.
GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.41, naik dari kerendahannya dengan dollar AS mengalami penurunan bersamaan dengan turunnya yields treasury AS. Inggris memperpanjang pembukaan kembali kegiatan ekonominya pada hari Senin dengan tambahan kegiatan termasuk international travel.
EUR/USD naik ke sekitar 1.2150 dengan turunnya yields Treasury AS dan membebani dollar AS.
Minggu lalu, GBPUSD diperdagangkan naik melewati 1.4050 ke 1.4097 mengambil keuntungan dari membaiknya sentimen pasar.
GBP/USD naik menyentuh ketinggian 3 bulan yang baru di atas 1.41, di sekitar 1.4132, setelah SNP gagal memenangkan mayoritas di Skotlandia dan dengan Inggris bersiap untuk melanjutkan pembukaan kembali kegiatan bisnisnya.