See details
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
Dolar Amerika Serikat naik terhadap mata uang berimbal hasil tinggi tetapi beranjak turun terhadap euro dan sterling pada hari Senin setelah laporan pekerjaan AS hari Jumat lalu meninggalkan ruang ketidakpastian signifikan mengenai kapan Federal Reserve kemungkinan mulai menaikkan suku bunga.
Harga minyak turun pada Rabu (06/10) pagi di Asia. Namun, WTI berjangka berada di level tertinggi sejak 2014, pasalnya krisis energi global terus memperketat pasar minyak mentah, gas alam, dan batu bara.
Harga emas turun pada Selasa (05/10) pagi di Asia, sedangkan dolar AS menguat, bahkan ketika kekhawatiran inflasi yang berlanjut membuat perdagangan logam kuning mendekati puncak lebih dari satu minggu yang dicapai selama sesi sebelumnya.
Memulai minggu yang baru, harga emas berada sedikit di bawah $1,800 di $1,792. Pada hari Kamis, emas terpukul keras ke $1,750 akibat dari sentimen pasar yang sangat “risk-off” telah membuat dolar AS naik siginifikan bersamaan dengan naiknya yields obligasi AS dan munculnya permintaan yang kuat terhadap dolar AS yang safe-haven. Pada saat ini emas masih diperdagangkan di level yang sama di $1,754.
Dolar AS naik pada Kamis (16/09) petang dan trader masih menunggu pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk mencari indikasi kapan bank sentral tersebut akan mulai menarik stimulus moneternya.
Harga emas kembali tergelincir di bawah level psikologis USD 1.800 pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas terpukul oleh serangan penjualan teknis setelah gagal mempertahankan kenaikan baru-baru ini saat para investor mencari kejelasan tentang strategi pengurangan pembelian aset (tapering) Federal Reserve AS
Pasangan mata uang GBPAUD memulai hari ini dengan bias ke atas yang kuat – setelah pasangan menembus zona resistensi yang terletak di antara level resistensi penting 1.8780
Harga minyak naik pada Selasa (14/09) pagi di Asia, melanjutkan kenaikan dan bertahan di dekat level tertinggi enam minggu. Pasar bersiap menghadapi badai lain yang dapat memengaruhi produksi di Texas dan Pantai Teluk AS terus pulih dari Badai Ida yang melanda wilayah tersebut pada akhir Agustus.
Emas cenderung naik ketika suku bunga rendah, sementara beberapa investor juga melihat bullion sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.
"Kenaikan emas terhambat pada 2021 meski suku bunga rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda yang baik bagi prospeknya dan kami melihat harga emas rata-rata 1.750 dolar AS pada 2022 karena aliran investasi menyusut lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.
Harga emas hari ini melempem. Melansir dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam (JK:ANTM) dan UBS kompak menurun setelah kemarin melonjak bersamaan. Harga emas Antam hari ini koreksi Rp2.000 dari Rp979.000 per gram menjadi Rp977.000 per gram pada Rabu, 8 September 2021.
Mengakhiri minggu lalu, emas melanjutkan kenaikannya ke $1.827 setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertambahan pekerjaan hanya sekitar 235.000 dibandingkan dengan penambahan pekerjaan sebesar 720.000 sebagaimana yang diperkirakan pasar
Dolar Amerika Serikat masih beranjak turun dan tetap diperdagangkan di sekitar posisi terendah multi minggu pada Kamis (02/09) petang setelah data ketenagakerjaan swasta AS yang lemah meningkatkan keraguan terhadap pemulihan pasar tenaga kerja negara itu, sementara euro naik ke level tertinggi satu bulan.
Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Kamis (2/9)
Dolar AS lanjut naik tipis pada Rabu (01/09) petang, tetapi masih mendekati level terendah dalam tiga minggu, setelah data ekonomi yang lemah dari China dan Zona Euro.